Student-Centered Learning (SCL) diterapkan dengan menempatkan siswa sebagai pusat proses pembelajaran. Pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta motivasi dalam belajar.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan lokal dan minat siswa. Tujuannya adalah menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan fleksibel serta memfasilitasi pengembangan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Pendidikan inklusif bertujuan untuk memastikan semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau kebutuhan khusus, mendapatkan akses yang setara ke pendidikan berkualitas. Pendekatan ini mendorong lingkungan belajar yang mendukung keragaman dan partisipasi aktif semua siswa.
Pendidikan karakter fokus pada pengembangan nilai-nilai moral dan etika siswa untuk membentuk kepribadian yang baik dan bertanggung jawab. Hal ini meliputi pengajaran tentang integritas, empati, dan kerja sama sebagai bagian integral dari pembelajaran di sekolah.